HALSEL,Coretansatu.Com — Akses jalan menuju Desa Liaro, Kecamatan Bacan Timur Selatan, Halmahera Selatan, lumpuh total setelah dipalang oleh pemilik lahan. Warga setempat kini hidup dalam penderitaan karena satu-satunya jalur transportasi darat itu tak lagi bisa dilewati,Sabtu/20/09/2025.
Pemilik lahan di Desa Silang nekat menutup jalan lintas menuju Liaro dengan alasan tanah yang dipakai untuk pembangunan jalan belum dibayar. Tindakan ini membuat aktivitas masyarakat terhenti dan menimbulkan keresahan luas.
Seorang sopir angkutan desa mengungkapkan kesedihan mendalam kepada awak media. “Kalau jalan dong so palang, torang mau lewat dari mana? Sedangkan jalan cuman satu. Kalau dong palang ini jalan, torang sengsara sekali,” ungkapnya dengan nada pilu.
Warga Liaro merasa terjebak dalam kondisi sulit. Mereka mengaku tidak bisa menyalahkan pemilik lahan, sebab hak atas tanah jelas ada padanya. Namun, masyarakat berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas untuk menyelesaikan persoalan yang berlarut-larut ini.
“Torang tra bisa salahkan tuan tanah, karena itu memang dia punya lahan. Tapi torang harap Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba cepat turun tangan. Kalau jalan ini macet, torang sengsara, stengah mati,” keluh seorang warga saat diwawancarai wartawan.
Lebih parahnya lagi, jika jalan darat tetap tertutup, warga harus menunggu air laut surut hanya untuk bisa melewati jalur pantai. Kondisi ini dinilai sangat tidak manusiawi karena mengancam mobilitas, perekonomian, bahkan keselamatan warga.
Desakan kini mengarah langsung kepada Pemerintah Provinsi Maluku Utara agar segera turun tangan. Warga menilai Pemkab Halsel dan Pemprov terkesan lamban dalam menyikapi persoalan vital yang sudah merugikan ribuan jiwa di wilayah Bacan Timur Selatan tersebut.
“Ini bukan persoalan sepele, tapi soal hajat hidup masyarakat. Kalau pemerintah diam saja, sama saja membiarkan rakyatnya terisolasi dan menderita,” ujar salah satu tokoh pemuda Liaro dengan nada keras.
Masyarakat kini menanti langkah nyata dari Bupati Halsel hingga Gubernur Maluku Utara untuk segera menyelesaikan sengketa lahan tersebut. Jika tidak, jalan menuju Liaro akan tetap terkunci, dan jeritan rakyat yang hidup dalam kesengsaraan akan semakin memuncak.
Editor : Admin.Coretansatu