Ternate,Coretansatu.Com – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menggelar uji coba pengukuran pelembagaan Pancasila di Gamalama Ballroom, Bela Hotel Ternate, Selasa (23/9). Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat internalisasi dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa.
Sekretaris Daerah Malut, Samsuddin Abdul Kadir, menegaskan bahwa Pancasila memiliki posisi fundamental sebagai pedoman kehidupan masyarakat Indonesia. Menurutnya, tanpa arah ideologis yang jelas, kemajuan bangsa mudah goyah.
“Kemajuan ekonomi tanpa fondasi Pancasila akan melahirkan ketimpangan, sementara kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menyeret bangsa pada dehumanisasi,” tegasnya.
Samsuddin menilai, pengambilan data dalam uji coba ini harus menjadikan Pancasila sebagai kerangka metodologis. Data yang terkumpul bukan sekadar fakta, melainkan juga cerminan sejauh mana nilai Pancasila telah hidup dalam praktik sosial masyarakat.
Ia juga mengingatkan, di tengah arus globalisasi dan digitalisasi, Pancasila menghadapi tantangan serius seperti ekstremisme, intoleransi, hingga disinformasi yang berpotensi merusak kohesi sosial bangsa.
Sementara itu, Direktur Pelembagaan BPIP, Hotrun Siregar, menyampaikan bahwa pengukuran ini merupakan mandat dari Perpres Nomor 7 Tahun 2018. Tujuannya untuk melihat sejauh mana pelembagaan nilai-nilai Pancasila masuk ke dalam kebijakan regulasi maupun praktik penyelenggaraan negara.
Hotrun berharap, hasil pengukuran nantinya dapat menjadi pijakan penyusunan rekomendasi kebijakan strategis, bahkan teknis, bagi pemerintah daerah.
“Nilai-nilai Pancasila ke depan diharapkan tidak hanya menjadi dasar, tetapi juga tujuan dalam perencanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di Maluku Utara,” pungkasnya.
Editor : Admin.Coretansatu