HALSEL, Coretansatu.Com – Suasana mencekam mewarnai Desa Babang, Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), pada Minggu sore (21/9/2025). Dua kelompok warga, yakni pemuda Desa Babang dan pemuda Desa Tawa, Kecamatan Bacan Timur Tengah, terlibat bentrokan hebat yang sempat melumpuhkan aktivitas di kawasan wisata Sibela Bits.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, insiden bermula sekitar pukul 17.30 WIT, ketika sekelompok pemuda Desa Babang datang ke lokasi wisata Sibela Bits. Situasi berjalan normal hingga terjadi cekcok antara salah satu pemuda Babang dengan Fangki, pemuda asal Desa Tawa.
Dalam keributan itu, Aziz, salah satu pemuda Babang, disebut-sebut sebagai pemicu utama. Ia diduga melayangkan pukulan pertama kepada Fangki hingga membuat suasana di lokasi wisata mendadak ricuh. Aksi itu sontak memicu kepanikan pengunjung yang berada di sekitar lokasi wisata.
Tak terima rekannya dipukul, sekitar pukul 18.30 WIT, puluhan pemuda Desa Tawa bergerak menuju Babang. Mereka datang dengan menggunakan dua unit dump truk, berjumlah sekitar 50 orang, dengan tujuan mencari pelaku pemukulan. Massa yang berdatangan semakin menambah panas suasana.
Ketegangan mencapai puncaknya sekitar pukul 20.30 WIT di perempatan depan Kantor Desa Babang. Kedatangan pemuda Tawa memancing emosi warga setempat, hingga kedua kelompok terlibat saling serang dengan menggunakan batu dan benda keras lainnya. Suasana berubah menjadi bentrok terbuka di jalan utama desa.
Dalam insiden tersebut, Kapolsek Bacan Timur, Ipda Mohammad Syukri, S.H., turut menjadi korban. Ia mengalami luka sobek di bagian kepala samping kanan akibat lemparan batu yang diduga berasal dari arah massa pemuda Desa Tawa. Meski demikian, Syukri tetap berada di lokasi untuk mengendalikan situasi.
Kapolsek Bacan Timur mengungkapkan identitas pihak-pihak yang terlibat. Korban adalah Bernat Jabir (19), pemuda Desa Tawa, beragama Kristen. Sementara pelaku pemukulan awal adalah Aziz, pemuda Desa Babang, beragama Islam. “Peristiwa ini murni pemicu dari kesalahpahaman dua pemuda yang kemudian melebar menjadi bentrokan antarwarga,” ujar Syukri.
Situasi baru bisa dikendalikan setelah aparat TNI-Polri turun tangan melakukan pengamanan. Pasukan gabungan berhasil membubarkan massa dari kedua desa dan menghalau mereka kembali ke wilayah masing-masing. Kondisi di Desa Babang dan Desa Tawa saat ini dilaporkan sudah kembali kondusif.
Meski demikian, aparat kepolisian tetap bersiaga. “Kami masih tetap dalam posisi siaga untuk mengantisipasi adanya kejadian serupa yang tidak kita inginkan bersama,” tegas Kapolsek Bacan Timur. Ia juga mengimbau seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dan menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada pihak berwajib.
Bentrok antarwarga di Halsel ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak akan pentingnya menjaga kerukunan dan menahan emosi. Pemerintah daerah bersama aparat keamanan diminta lebih aktif melakukan pendekatan sosial agar konflik serupa tidak kembali terulang di kemudian hari.
Editor : Admin.Coretansatu
Sumber Berita : Taslim Barakati