Ternate,Coretansatu.Com – Peringatan Hari Tani Nasional di Kota Ternate pada Rabu (24/09/2025) berubah jadi panggung desakan keras dari mahasiswa. Front Mahasiswa Nasional (FMN) Cabang Ternate menggelar aksi di depan Kantor Wali Kota sejak pukul 10.00 WIT hingga 16.40 WIT, menyoroti problem agraria dan beban rakyat yang dianggap kian menekan.
Aldi Haris, Ketua FMN Cabang Ternate, menegaskan aksi ini bukan sekadar simbolik. Mereka membawa daftar tuntutan lokal dan nasional yang dianggap mendesak. Secara lokal, dua hal utama disorot: pembebasan 11 masyarakat Maba Sangaji dan penyelesaian masalah pertanian di Ternate. Sementara di level nasional, tuntutan mereka lebih tajam:
menurunkan beban pajak rakyat (PTN, PBB, iuran, BPJS), mencabut UU Cipta Kerja, menolak Proyek Strategis Nasional yang dituding merampas lahan rakyat, serta mewujudkan pendidikan ilmiah yang bebas dan berpihak pada rakyat.
Di tengah aksi, mahasiswa akhirnya berdiri bersama-sama dengan pejabat Pemkot. Thamrin Marsaoly, Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, turun langsung menanggapi. Ia mengakui ada banyak pekerjaan rumah yang belum selesai, terutama di sektor pertanian.
“Lahan reklamasi di beberapa titik yang belum digunakan, bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan sektor pertanian di Kota Ternate,” ujarnya.
Ia menyebut contoh di Kelurahan Fora, di mana warga lebih banyak menanam pala dan cengkeh, namun tidak mendapatkan subsidi pupuk. “Ini salah satu yang akan kami evaluasi.”
Thamrin juga menyinggung soal distribusi hasil panen yang tidak berjalan baik, sehingga petani kerap tidak menebus hasil pertaniannya. “Ini problem serius bagi kami di dinas. Tapi kami terus berupaya mengembangkan sektor pertanian agar petani tidak lagi terjebak dalam lingkaran yang sama,” katanya.
Lebih tegas lagi, Thamrin memastikan akan segera mengganti penyuluh pertanian di Kelurahan Kastela yang dinilai tidak menjalankan tugas dengan baik. “Itu akan kami tindak,” ucapnya.
Di penghujung pertemuan, Thamrin memberi apresiasi atas aksi FMN. “Saya ucapkan selamat Hari Tani Nasional untuk semua petani dan kawan-kawan mahasiswa. Kritik dan tuntutan seperti ini penting untuk mendorong kami bekerja lebih serius,” pungkasnya.
Meski mendengar komitmen pemerintah, mahasiswa FMN menegaskan sikap mereka tidak berubah: tuntutan harus segera dieksekusi, dan akan di kawal. “Kami akan terus mengawal,” ujar teman-teman FMN Cabang Kota Ternate.
Editor : Admin.Coretansatu