HALSEL,Coretansatu.Com – Sosok Kepala Desa (Kades) semestinya menjadi panutan masyarakat, menjaga kehormatan dan menunjukkan teladan yang baik. Namun, Kades Balitata, Haryadi Sangaji, justru kembali mencoreng nama baik pemerintahan desa dengan tingkah yang memalukan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media Coretansatu.Com, Haryadi Sangaji yang kini nekat mengganti nama panggilannya menjadi “Anto”, diduga kuat menjalin hubungan gelap dengan seorang janda di Halmahera Selatan. Pergantian nama ini disebut-sebut hanyalah modus baru untuk menutupi jejak perselingkuhannya.
Fakta dugaan perselingkuhan ini terungkap melalui rekaman percakapan (chatting) antara dirinya dengan seorang janda. Dalam isi percakapan yang beredar, Kades Balitata secara terang-terangan mengajak perempuan itu untuk melakukan video call dengan pose tak senonoh. Sikap tidak bermoral ini sontak memancing kemarahan masyarakat yang merasa dipermainkan oleh pemimpin desanya sendiri.
Adanya bukti chatting dengan video call tersebut, warga Balitata menilai, Haryadi Sangaji sudah berulang kali membuat ulah dan kini semakin menunjukkan perilaku yang tidak pantas bagi seorang kepala desa. “Ini kades atau preman? Malu-maluin desa saja. Kalau sudah begini, bagaimana rakyat bisa percaya?” ketus salah satu warga dengan nada geram.
Warga mendesak agar Bupati Halmahera Selatan segera turun tangan menindak tegas perilaku bejat oknum kades tersebut. Menurut warga, jika dibiarkan, bukan hanya wibawa pemerintahan desa yang hancur, tapi juga moral masyarakat ikut tercoreng akibat ulah pemimpinnya sendiri.
Kini, nama “Anto” yang digunakan Haryadi Sangaji bukan lagi dianggap sekadar panggilan, melainkan simbol pengkhianatan terhadap amanah rakyat. Alih-alih bekerja membangun desa, ia justru larut dalam urusan syahwat yang memalukan.
Masyarakat menegaskan, jabatan kepala desa bukanlah tempat untuk mempermainkan rakyat dengan akal-akalan, apalagi mengotori nama baik desa dengan perbuatan mesum.
Editor : Admin Coretansatu.com
Sumber Berita : Taslim Barakati